Manfaat Karbon Aktif untuk Mengatasi Keracunan
Manfaat Karbon Aktif untuk Mengatasi Keracunan
Sahadewi.co.id - Keracunan merupakan kondisi kesehatan yang terbilang serius dan bisa dialami baik kalangan anak-anak sampai orang dewasa. Guna mengatasi keracunan, Anda bisa mengambil manfaat karbon aktif untuk membantu menangani kondisi tersebut.
Selain bisa mengatasi keracunan, manfaat karbon aktif juga banyak digunakan untuk membantu mengatasi penyembuhan luka, diare, gangguan pencernaan dan perut kembung. Namun, masih butuh penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
Memahami Cara Kerja Karbon Aktif
Manfaat karbon aktif sudah lama dianggap sebagai penangkal racun sejak lama. Bahkan sampai saat ini juga masih sering digunakan sebagai obat dalam perawatan darurat untuk jenis keracunan tertentu.
Akan tetapi, karbon aktif tidak efektif mengatasi keracunan bahan-bahan tertentu, seperti zat asam yang tinggi, zat alkali atau bersifat basa, zat besi, cairan pembersih, minyak batu bara, kerosin dan bensin.
Karbon aktif memiliki peran dalam menjebak racun dan bahan kimia guna mencegah penyerapannya dalam usus. Oleh karena karbon aktif tidak diserap oleh tubuh, maka karbon yang membawa racun tersebut akan keluar dari tubuh Anda bersama tinja.
Cara Penggunaan yang Tepat
Manfaat karbon aktif untuk mengatasi keracunan, umumnya didapatkan dengan cara meminum bubuk karbon aktif yang dilarutkan dalam air. Sedangkan, karbon aktif dalam bentuk tablet atau kapsul lebih sering digunakan untuk mengatasi gas dalam saluran pencernaan.
Seberapa banyak konsumsi karbon aktif untuk mengatasi keracunan bisa berbeda antara satu orang dengan yang lain, juga antara satu produk dengan produk lain. Ikuti petunjuk pada label kemasan, atau berkonsultasilah dengan dokter untuk menanyakan dosis serta selang waktu konsumsi obat dan seberapa lama obat boleh dikonsumsi.
Beberapa efek samping dari penggunaan karbon aktif adalah tinja berwarna hitam yang dapat diikuti dengan perubahan warna lidah menjadi hitam, diare, muntah atau sulit buang air besar. Efek samping yang lebih berat yaitu berupa penyumbatan saluran pencernaan.
Hindari penggunaan karbon aktif bersamaan dengan obat-obatan yang digunakan untuk sembelit atau susah buang air besar. Karbon aktif juga dapat mengurangi efektivitas beberapa obat, seperti paracetamol, digoxin, teofilin dan obat antidepresan (misalnya, antidepresan trisiklik).
Untuk memperoleh manfaat karbon aktif secara optimal, konsumsi obat sesuai petunjuk pada kemasan dan sesuai anjuran dokter. Jika kondisi berlanjut atau timbul efek samping, segeraperiksakan diri ke dokter atau kunjungi rumah sakit terdekat.
Sumber : Alo Dokter.
0 comments :