Ssstt, Jangan Pernah Mengatakan 9 Hal ini kepada Ibu Hamil!
Ssstt, Jangan Pernah Mengatakan 9 Hal ini kepada Ibu Hamil!
Sahadewi.Co.Id - Kehamilan bisa membuat perasaan wanita menjadi lebih sensitif, seperti mudah marah dan tersinggung. Oleh karena itu, jangan mengatakan hal-hal yang bisa merusak suasana hatinya.
Perasaan ibu hamil yang sensitif dapat disebabkan oleh perubahan kadar hormon yang bisa memengaruhi kadar neurotransmiter, bahan kimia otak yang mengatur suasana hati. Selain itu, faktor stres fisik, kelelahan, dan perubahan metabolisme juga bisa menjadi penyebabnya.
Jadi, disarankan untuk menjaga perkataanmu selagi berhadapan dengan ibu hamil, khususnya yang sedang menjalani trimester pertama kehamilan dan trimester akhir. Pada trimester tersebut, perasaannya bisa menjadi lebih sensitif. Beberapa perkataanmu mungkin terdengar biasa saja, namun hal itu bisa berbeda makna jika sampai di telinga ibu hamil yang mood-nya sedang naik-turun.
Berikut 9 jenis topik pembicaraan yang disarankan untuk tidak dibahas bersama ibu hamil:
Badanmu gemuk sekali.
Kebanyakan wanita mungkin sudah cukup stres menyaksikan tubuhnya yang kian membesar saat hamil. Jadi tolong, kamu jangan menambah beban pikirannya, merusak kepercayaan dirinya dan membuatnya minder dengan berkata, “Badanmu gemuk sekali” kepadanya. Lebih baik kamu mengatakan bahwa pertambahan berat badan merupakan hal yang normal saat hamil, karena itu dibutuhkan untuk perkembangan bayi dalam kandungan.
Mukamu pucat, deh!
Jika mukanya terlihat pucat karena kelelahan atau tidak memakai make-up, kamu tidak perlu berkata demikian. Pahami saja kondisinya dengan tidak perlu membahas penampilan yang justru bisa membuatnya sedih atau merasa jelek. Atau kamu bisa juga mengatakan, “Untuk ukuran ibu hamil, kamu masih jauh lebih cantik, kok.”
Sepertinya badanmu terlalu kurus.
Kalimat ini bisa memancarkan kesan bahwa kamu sedang mengomentari kesehatan bayi dalam kandungannya yang tidak cukup nutrisi karena ibu hamil kurus. ketika melihat teman yang sudah berbadan dua kembali, padahal anaknya masih bayi. Namun, tahan untuk mengungkapkan keterkejutanmu itu. Jika memang benar dia kebobolan, dia mungkin sedih ketika mendengar ucapanmu itu. Karena dia sendiri tidak begitu mengharapkan kehamilan tersebut tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Lebih baik ketika kamu mendengar berita kehamilannya, kamu bilang kepadanya bahwa memiliki anak itu adalah anugerah dari Tuhan.
Ibu hamil kan tidak boleh makan dan minum ini!
Tanamkan saja pada pikiranmu bahwa yang namanya ibu hamil pasti sudah memeriksakan dirinya ke dokter dan salah satu hal yang sudah dikonsultasikannya ke dokter adalah masalah makanan.
Apakah kamu berencana memberikan bayimu ASI?
Sebenarnya ini bukanlah urusanmu. Percayakan saja padanya bahwa dia sudah tahu mana yang terbaik untuk bayinya.
Melahirkan sangat menyakitkan, lho!
Kebanyakan wanita mungkin takut mendengar kata melahirkan. Jadi, jangan kamu panas-panasin wanita yang sedang hamil dengan kisah-kisah menyeramkan saat di ruang persalinan. Hal tersebut bisa membuatnya stres dan menambah beban pikirannya dengan hal-hal negatif tentang persalinan, yang mana hal itu tidak baik bagi kehamilannya. Ada baiknya jika kamu memberikan informasi atau artikel yang membahas tentang tips dan trik menjalani persalinan kepadanya.
Umurmu sudah terlalu tua untuk hamil.
Kamu tidak pernah tahu alasan mengapa dia baru hamil di usia tersebut. Mungkin saja dia memang belum siap menjadi orang tua atau mungkin sulit hamil. Jadi, hindari perkataan tersebut atau obrolan yang merujuk tentang bahaya kehamilan di usia tua. Ketika hamil di usia tersebut, dia mungkin sudah tahu konsekuensinya dan mendapatkan informasi dari dokter. Yang bisa kamu ucapkan kepadanya yaitu, “Wah, selamat ya, sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ibu.”
Hah, kamu belum melahirkan juga?
Jika dia sudah melewati masa 9 bulan namun tak kunjung melahirkan, jangan lontarkan pertanyaan tersebut. Pahamilah, di kondisi seperti ini dia mungkin stres karena belum juga mendapati tanda-tanda kelahiran. Jadi, ketika kamu belum mendengar kabar tentang kelahirannya, namun ingin mengetahui kabarnya, kamu bisa bertanya, “Hai, kamu lagi ngapain? Ada yang bisa saya bantu gak?” melalui pesan teks atau telepon.
Jadi, pikirkan baik-baik yah sebelum berbicara dengan ibu hamil.
Sumber : Alodokter
Perasaan ibu hamil yang sensitif dapat disebabkan oleh perubahan kadar hormon yang bisa memengaruhi kadar neurotransmiter, bahan kimia otak yang mengatur suasana hati. Selain itu, faktor stres fisik, kelelahan, dan perubahan metabolisme juga bisa menjadi penyebabnya.
Jadi, disarankan untuk menjaga perkataanmu selagi berhadapan dengan ibu hamil, khususnya yang sedang menjalani trimester pertama kehamilan dan trimester akhir. Pada trimester tersebut, perasaannya bisa menjadi lebih sensitif. Beberapa perkataanmu mungkin terdengar biasa saja, namun hal itu bisa berbeda makna jika sampai di telinga ibu hamil yang mood-nya sedang naik-turun.
Berikut 9 jenis topik pembicaraan yang disarankan untuk tidak dibahas bersama ibu hamil:
Badanmu gemuk sekali.
Kebanyakan wanita mungkin sudah cukup stres menyaksikan tubuhnya yang kian membesar saat hamil. Jadi tolong, kamu jangan menambah beban pikirannya, merusak kepercayaan dirinya dan membuatnya minder dengan berkata, “Badanmu gemuk sekali” kepadanya. Lebih baik kamu mengatakan bahwa pertambahan berat badan merupakan hal yang normal saat hamil, karena itu dibutuhkan untuk perkembangan bayi dalam kandungan.
Mukamu pucat, deh!
Jika mukanya terlihat pucat karena kelelahan atau tidak memakai make-up, kamu tidak perlu berkata demikian. Pahami saja kondisinya dengan tidak perlu membahas penampilan yang justru bisa membuatnya sedih atau merasa jelek. Atau kamu bisa juga mengatakan, “Untuk ukuran ibu hamil, kamu masih jauh lebih cantik, kok.”
Sepertinya badanmu terlalu kurus.
Kalimat ini bisa memancarkan kesan bahwa kamu sedang mengomentari kesehatan bayi dalam kandungannya yang tidak cukup nutrisi karena ibu hamil kurus. ketika melihat teman yang sudah berbadan dua kembali, padahal anaknya masih bayi. Namun, tahan untuk mengungkapkan keterkejutanmu itu. Jika memang benar dia kebobolan, dia mungkin sedih ketika mendengar ucapanmu itu. Karena dia sendiri tidak begitu mengharapkan kehamilan tersebut tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Lebih baik ketika kamu mendengar berita kehamilannya, kamu bilang kepadanya bahwa memiliki anak itu adalah anugerah dari Tuhan.
Ibu hamil kan tidak boleh makan dan minum ini!
Tanamkan saja pada pikiranmu bahwa yang namanya ibu hamil pasti sudah memeriksakan dirinya ke dokter dan salah satu hal yang sudah dikonsultasikannya ke dokter adalah masalah makanan.
Apakah kamu berencana memberikan bayimu ASI?
Sebenarnya ini bukanlah urusanmu. Percayakan saja padanya bahwa dia sudah tahu mana yang terbaik untuk bayinya.
Melahirkan sangat menyakitkan, lho!
Kebanyakan wanita mungkin takut mendengar kata melahirkan. Jadi, jangan kamu panas-panasin wanita yang sedang hamil dengan kisah-kisah menyeramkan saat di ruang persalinan. Hal tersebut bisa membuatnya stres dan menambah beban pikirannya dengan hal-hal negatif tentang persalinan, yang mana hal itu tidak baik bagi kehamilannya. Ada baiknya jika kamu memberikan informasi atau artikel yang membahas tentang tips dan trik menjalani persalinan kepadanya.
Umurmu sudah terlalu tua untuk hamil.
Kamu tidak pernah tahu alasan mengapa dia baru hamil di usia tersebut. Mungkin saja dia memang belum siap menjadi orang tua atau mungkin sulit hamil. Jadi, hindari perkataan tersebut atau obrolan yang merujuk tentang bahaya kehamilan di usia tua. Ketika hamil di usia tersebut, dia mungkin sudah tahu konsekuensinya dan mendapatkan informasi dari dokter. Yang bisa kamu ucapkan kepadanya yaitu, “Wah, selamat ya, sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ibu.”
Hah, kamu belum melahirkan juga?
Jika dia sudah melewati masa 9 bulan namun tak kunjung melahirkan, jangan lontarkan pertanyaan tersebut. Pahamilah, di kondisi seperti ini dia mungkin stres karena belum juga mendapati tanda-tanda kelahiran. Jadi, ketika kamu belum mendengar kabar tentang kelahirannya, namun ingin mengetahui kabarnya, kamu bisa bertanya, “Hai, kamu lagi ngapain? Ada yang bisa saya bantu gak?” melalui pesan teks atau telepon.
Jadi, pikirkan baik-baik yah sebelum berbicara dengan ibu hamil.
Sumber : Alodokter
0 comments :